Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi pada Produk Susu Kedelai

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN INFORMASI DIBIDANG AGROINDUSTRI
Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi pada Produk Susu Kedelai
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun oleh :
Nama                   : Riska Dian Nur L
NIM           : 11/311902/TP/09980
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2012

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN INFORMASI DIBIDANG AGROINDUSTRI
Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi pada Produk Susu Kedelai
ABSTRAK
Manajemen perdagangan produk susu kedelai sering menghadapi kendala yang berkaitan dengan pengolahan data. Pemasukan data secara berulang-ulang dalam mengolah data produksi dan pemasaran menyebabkan timbulnya inkonsistensi data dan duplikasi data.
Sistem informasi manajemen perdagangan produk susu kedelai (SIM susu kedelai) digunakan untuk pengendalian dan pengawasan terhadap manajemen perdagangan produk susu kedelai tersebut. Tahapan pengembangan sistem meliputi analisis, perancangan, dan implementasi. Perangkat lunak yang digunakan untuk implementasi adalah MySQL, PHP, dan Macromedia Dreamweaver MX. SIM susu kedelai dibangun berdasarkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan ini digambarkan dalam diagram alir data, rancangan tabel, rancangan antarmuka, dan rancangan laporan.
Basis data dalam SIM susu kedelai mencakup data pegawai, wilayah, pangkat, biaya pembelian, biaya transportasi pengambilan barang, biaya reprosesing, biaya pembelian setelah kering ulang, biaya pengepakan, biaya operasional, persediaan barang masuk, biaya transportasi pengiriman barang, biaya direksi, pemesanan barang, penawaran barang, info/ news, gallery photos, pengumuman lelang, dan pengguna. Pengguna dalam SIM susu kedelai adalah administrator, manajer, petugas, dan pengguna umum. Rancangan SIM susu kedelai meliputi 3 subsistem, yaitu subsistem produksi, sistem akuntansi, dan subsistem pemasaran. Subsistem produksi mendukung pengendalian proses produksi dan persediaan susu kedelai. Proses produksi dan persediaan kedelai dilaporkan petugas untuk dikelola oleh manajer dan administrator. Subsistem akuntansi merekam seluruh data produksi sampai pengiriman kedelai sehingga menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan bagi manajer dan adminstrator dalam melakukan analisis keuntungan. Subsistem pemasaran mendukung pemasaran susu kedelai dan merekam data pemesanan susu kedelai dari pengguna umum. Proses pemasaran kedelai dikelola oleh adminstrator dan manajer.

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN INFORMASI DIBIDANG AGROINDUSTRI
Perancangan dan Pengembangan Sistem Informasi pada Produk Susu Kedelai

1.     PENDAHULUAN

1.1.                     Latar belakang

Dalam suatu perusahaan banyak faktor yang perlu mendapat perhatian dan dukungan yang cepat dari pengelolaannya dalam upaya mencapai tujuan operasional secara optimal. Pada saat ini komputer merupakan salah satu alternatif utama untuk mendukung kegiatan operasional suatu perusahaan, baik perusahaan besar, menengah, maupun kecil. Komputer berfungsi sebagai alat bantu dalam menyelesaikan masalah, baik untuk keperluan administrasi, perhitungan yang rumit, arsip, pembuatan sistem informasi pengambilan keputusan, dan lain-lain. Oleh sebab itu pada era globalisasi ini, komputer merupakan pendukung yang handal dalam kemajuan suatu usaha.
Salah satunya adalah dalam bidang produksi barang. Salah satu fungsi dalam bidang produksi yang sangat penting adalah menghitung harga pokok produksi. Ketidakakuratan dalam menghitung harga pokok produksi akan menimbulkan dampak yang negatif. Sebab harga pokok produksi mempengaruhi harga jual suatu produk. Bila terlalu tinggi maka harga jualnya pun relatif tinggi. Sehingga mengakibatkan kalah bersaing dengan produk dari perusahaan lain yang mempunyai harga jual yang lebih rendah. Sebaliknya, bila harga pokok produksi terlalu rendah, maka jelas ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Fungsi lainnya yang juga sangat penting dalam bidang produksi adalah kontrol produksi. Dalam proses produksi suatu barang, kebanyakan memiliki tahapan-tahapan proses produksi yang cukup banyak. Yaitu mulai dari bahan baku sampai terbentuk menjadi barang setengah jadi atau bahkan menjadi barang jadi. Dari setiap tahapan proses produksi harus dikontrol dengan seksama. Karena kesalahan kecil saja dari salah satu tahap dapat menyebabkan suatu kerugian yang besar bagi perusahaan.
Pemerintah Indonesia dewasa ini telah melaksanakan PELITA IV (1984-1988). Sebagaimana halnya dengan tiga PELITA sebelumnya, PELITA IV ini memberi te- kanan pada peran pertanian dalam penyediaan pangan dan bahan mentah yang memadai, dan dalam ekspor produk-produk pertanian. Akhir-akhir ini muncul konsensus yang semakin kuat agar palawija dimasukkan dalam kebijaksanaan pangan nasional. Premarital telah menjalankan program intensifikasi massai untuk meningkatkan produksi palawija, serupa dengan program yang telah berhasil untuk produksi beras.
Kedelai mempunyai potensi yang amat besar sebagai sumber utama protein bagi masyarakat Indonesia. Sebagai sumber protein yang tidak mahal, kedelai telah lama dikenal dan dipakai dalam beragam produk makanan, seperti tahu, tempe, tauco, dan kecap. Konsumsi kedelai menyediakan sama banyak, kalau tidak lebih banyak, protein dan kalori dibandingkan dengan produk-produk hewani (Tabel 1.1).




Dalam tahun 1978, hasil tanaman sumber nabati telah memberikan pada tiap orang tiap hari 42,9 g protein dan 43,8 g lemak; di antaranya, kedelai telah menyumbangkan 4,66 g protein dan 1,35 g lemak. Di tahun 1985, kedelai memberikan 6,16 g protein dan 3,19 g lemak pada setiap orang per hari, yang merupakan suatu peningkatan nyata. Pada periode itu, tanaman masih dominan sebagai sumber nabati protein dan lemak.

Susu kacang kedelai telah ada di Tiongkok selama ribuan tahun, tepatnya 1900 tahun lalu. Tercatat bahwa Raja Huainan, Liu An dari Dinasti Han  karena sang ibu sakit tak dapat mengunyah makanan keras, Liu An kemudian menggiling kacang kuning yang telah direndam selama beberapa waktu menjadi cairan yang kemudian dikenal sebagai susu kacang.
Susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang hampir sama dengan susu sapi. Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah tidak mengandung kolesterol sama sekali. Namun, kandungan kolesterol pada susu sapi masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan bahan pangan hewani lainnya. Susu kedelai mulai populer di kalangan banyak masyarakat sebagai pilihan baru selain susu sapi. Susu kedelai mudah didapat dan murah harganya. Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar protein yang diperoleh.

1.2.                     Tujuan

Tujuan pembuatan tugas ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana perancangan sistem informasi pada website mengenai komoditas kedelai dengan produk susu kedelai yang berguna, memberikan informasi kepada masyarkat umum, pengusaha, maupun peneliti yang berkecimpung di bidang agribisnis ini.

2.     TINJAUAN PUSTAKA

2.1.                     Susu kedelai

Susu adalah makanan pertama yang dikenal seorang bayi lewat air susu ibu (ASI). Masyarakat sudah maklum bahwa kualitas ASI lebih unggul dibanding susu sapi, susu formula, dan susu bubuk. Air susu merupakan bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat makanan dengan proporsi yang seimbang. Dari sudut lain air susu juga dapat dipandang sebagai bahan mentah yang mengandung sumber-sumber makanan yang penting.
Susu merupakan bahan pangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.Hal ini sudah diketahui pula oleh orang-orang yang hidup jauh sebelum Masehi,bahwasanya susu dapat mendorong pertumbuhan manusia dengan sangat baik dari bayi sampai dewasa. Menurut Buckle, K.A, Edward, RA, Flett, G.H., dan Wootton, M(1987:269), susu merupakan minuman yang hampir sempurna serta merupakanminuman alamiah, dan juga sebagai sumber makanan pemberi kehidupan sesudah kelahiran.
Susu merupakan bahan makanan yang seimbang dan bernilai gizi tinggi, karena mengandung hampir semua zat-zat makanan seperti karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin. Perbandingan zat-zat tersebut sempurna sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan susu hewani, menyebabkan harga susu sapi semakin mahal. Dan disinyalir susu hewani dapat meningkatkan kadar kolesterol sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi secara berlebihan, terutama bagi seseorang yang menderita beberapa penyakit tertentu dan alergi terhadap protein hewani. Selain itu, beberapa balita alergi terhadap laktosa sehingga dianjurkan mengkonsumsi produk pangan lain yang mempunyai kandungan gizi hampir sama dengan susu hewani. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Oleh karena itu orang mulai mencari alternatif lain untuk mengganti susu sapi. Sampai orang menemukan susu nabati yang terbuat dari bahan baku kedelai.

2.2.                     Konsep Sistem Informasi

2.2.1.  Konsep Dasar Sistem

Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mncapai tujuan tertentu. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Pengertian sistem menurut Gordon B. Davis yaitu “ Sitem bisa berupa abstraksi atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling tergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.”

2.2.2.  Konsep Dasar Informasi

Menurut Gordon Davis, pengertian/definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan berguna untuk pengambilan keputusansaat ini atau dimasa mendatang. Sedangkan menurut McFadden dan kawan-kawan, informasi dinyatakan sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang mengunakannya. Informasi merupakan sumber daya yang mahal harganya, semakin berkualitas suatu informasi maka semakin mahal harganya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kualitas informasi adalah aksesibilitas, kelengkapan, ketelitian, relevansi, ketepatan waktu, kejelasan, dan fleksibilitas.
Sistem Informasi, istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga, memiliki banyak pengertian dan definisi. Beberapa definisi mengenai sistem informasi terlihat di tabel 2 berikut :
Menurut
Definisi/Pengertian
Alter
Kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Bodnar &
Hopwood
kumpulan HW dan SW yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
Budi Sutedjo
Kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi.

2.3.                     Komponen Sistem Informasi

Ada 6 komponen sistem informasi, diantaranya :
a.       Komponen input : input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi
b.      Komponen model : kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
c.       Komponen output : output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d.      Komponen teknologi : teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.
e.       Komponen basis data : merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.
f.       Komponen kontrol : Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi

2.4.                     Pengertian Desain Sistem

Dalam mendefinisikan Desain Sistem menurut Robert J. Verjello / John Reuter III, John Burch & Gary Grudnitsk dan George M. Scott, memiliki pengertian-pengertian menurut masingmasing diantaranya adalah:
a.      Menurut Robert J. Verjello / John Reuter III (1982):
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : pendefinisian dari kebutuhan–kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi ; menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
b.      Menurut John Burch & Gary Grudnitsk:
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
c.       Menurut George M. Scott (1986):
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut konfigurasi dari komponen–komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar – benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.

2.5.                     World Wide Web

Web adalah sistem pengiriman dokumen tersebar yang berjalan di internet. Web dikembangkan di CERN (European Center for Nuclear Research), suatu lembaga bagi penelitian fisika energi tinggi di Geneva, Swiss. Tujuan semula dari lembaga ini adalah untuk membantu para fisikawan di berbagai lokasi yang berbeda dalam bekerja sama dan berbagi material penelitian.
WWW atau World Wide Web adalah suatu program yang ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991. Awalnya Berners-Lee hanya ingin menemukan cara untuk menyusun arsip-arsip risetnya. Untuk itu, dia mengembangkan suatu sistem untuk keperluan pribadi. Sistem itu adalah program peranti lunak yang diberi nama Equire. Dengan program itu, Berners-Lee berhasil menciptakan jaringan terkait antara berbagai arsip sehingga memudahkan informasi yang dibutuhkan. Inilah yang kemudian menjadi dasar dari sebuah revolusi yang dikenal sebagai web.

3.     METODOLOGI

Baik data primer maupun data sekunder telah dipakai dalam studi ini. Kegiatan studi terbagi atas dua kelompok:
A.     Produksi dan permintaan dalam negeri.
Kelompok ini meliputi studi berbagai kegunaan susu kedelai dan analisis terhadap penyediaannya, termasuk produksi dalam negeri dan impor. Termasuk didalamnya kecenderungan basil dan impor akhir-akhir ini, studi kasus produksi susu kedelai serta tingkat teknologi mereka, struktur biaya produksi, dan biaya satuan.
B.     Pemasaran kedelai.
Ini merupakan studi terhadap lembaga-lembaga yang terlibat pada berbagai kegiatan diantara produksi dan konsumsi, organisasi dan saluran pemasaran, fungsi pemasaran dari berbagai lembaga, marjin biaya dan pendapatan, harga, teknologi pemasaran, serta. masalah dan prospek pemasaran susu kedelai.

4.     HASIL  DAN  PEMBAHASAN

4.1.                     Susu Kedelai

Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki sususnan asam amino yang hamper sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, provitamin A, vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air.
Susu kedelai harganya lebih murah daripada susu hewani. Susu kedelai dapat dibuat dengan teknologi dan peralatan sederhana, serta tidak memerlukan keterampilan khusus, sehingga semua orang dapat membuat sendiri di rumah. Selain untuk konsumsi sendiri, susu kedelai juga dapat menjadi ladang usaha yang prospektif bila dikelola dengan baik. Kendala utama yang dihadapi produsen adalah cepat rusaknya susu kedelai apabila susu kedelai tidak disimpan di lemari pendingin. Susu kedelai yang rusak ditandai dengan berubahnya bau, warna, rasa, atau mengental, kemudian terjadi pemisahan air dengan endapan sari kedelai.
Kedelai dipilih sebagai bahan baku susu karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Di antara kacang-kacangan, kadar protein kedelai memang paling tinggi. Kandungan gizi kedelai ditunjukkan pada Tabel 3.
Pada dasarnya semua biji-bijian dapat diproses menjadi susu. Dengan diolah menjadi susu akan menaikkan nilai cerna dari biji-bijian tersebut. Susu kedelai memiliki bentuk menyerupai susu sapi, cara menyiapkannya mudah sehingga memungkinkan untuk menjadi minuman bergizi di negara-negara berkembang. Pembuatan susu kedelai pada dasarnya adalah memproses biji kacang kedelai untuk diambil sarinya. Proses pembuatan susu kedelai meliputi tahap-tahap: penyortiran, pencucian, perendaman, penghancuran hingga berbentuk bubur, kemudian penyaringan sehingga diperoleh sarikacang kedelai, kemudian pemanasan.
a.       Penyortiran, dengan tujuan untuk memilih biji-biji kedelai yang berkualitas baik.
b.      Pencucian, dengan tujuan menghilangkan kotoran-kotoran yang melekat pada biji kedelai.
c.       Perendaman, dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pelepasan kulit ari agar memudahkan proses penggilingan.
d.      Penggilingan. Penggilingan dilakukan dengan air dengan perbandingan 1 : 6 (b/v), dengan menggunakan perbandingan ini akan dihasilkan kekentalan seperti pada susu sapi dan juga akan didapatkan protein susu yang tinggi.
e.       Penyaringan, dengan tujuan untuk memperoleh sari kedelai. Filtrat inilah yang nantinya akan menjadi susu kedelai
f.       Pemanasan, dilakukan pada proses akhir pembuatan susu dengan tujuan untuk mematikan semua organisme yang bersifat patogen dan sebagian mikroorganisme yang ada sehingga tidak merubah cita rasa maupun komposisi susu (Mochammad Adnan, 1984:77).







Tabel 3 : Kandungan Gizi dalam tiap 100 gram Biji Kedelai Kering
Kandungan Gizi
Proporsi nutrisi dalam biji
Kalori (kal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Kalsium (mgram)
Fosfor (mgram)
Zat besi (mgram)
Vitamin A (SI)
Vitamin B1 (mgram)
Vitamin C (mgram)
Air (gram)
Bagian yang dapat dimakan (%)
268,00
30,90
15,10
30,10
196,00
506,00
6,90
95,00
0,93
0,00
20,00
100,00
Sumber: Rahmat Rukmana, 1997 : 16-17)
Susu kedelai yang dibuat secara tradisional memiliki flavor karakteristik yang tidak disukai konsumen. Beany flavor ini merupakan faktor intrinsik yang disebabkan oleh kerusakan oksidatif asam lemak tak jenuh karena aktivitas enzim lipoksigenase (Smith dan Circle, 1972:107). Salah satu cara untuk melunakkan dan menghilangkan bau langu adalah dengan merendam biji kedelai dengan larutan natrium bikarbonat (NaHCO3) 1,1% selama 8 jam (Artha dan Dhira, 2003:1173).
                                                                                                   

4.1.1.  Komposisi dan Nutrisi Susu Kedelai

Susu kedelai yang mengandung protein nabati tidak kalah gizinya dengan susu yang berasal dari hewan (susu sapi). Komposisi gizi di dalam susu kedelai dan susu sapi dapat dilihat pada Tabel 4. Dapat dilihat bahwa kandungan protein dalam susu kedelai hampir sama dengan kandungan protein dalam susu sapi.
Tabel 4: Komposisi Gizi Susu Kedelai Cair dan Susu Sapi (dalam 100 gram)
Komponen
Susu Kedelai
Susu Sapi
Kalori (Kkal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Kalsium (mg)
Fosfor (gram)
Besi (gram)
Vitamin A (SI)
VitaminB1(tiamin) (mgram)
Vitamin C (mgram)
41,00
3,50
2,50
5,00
50,00
45,00
0,70
200,00
0,08
2,00
61,00
3,20
3,50
4,30
143,00
60,00
1,70
130,00
0,03
1,00
Susu kedelai baik dikonsumsi oleh orang-orang yang alergi susu sapi, yaitu orang-orang yang tidak punya atau kekurangan enzim laktase (􀁢-galaktosidase) dalam saluran pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna laktosa yang terkandung dalam susu sapi (Sutrisno Koswara, 1997:5). Ketahanan tubuh masing-masing orang terhadap susu hewani yang mengandung laktosa berbeda-beda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kandungan enzim laktase dalam mukosa usus. Enzim laktase ini berguna untuk menghidrolisis laktosa menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa agar dapat digunakan untuk metabolisme dalam tubuh manusia. Bila kekurangan enzim laktase maka laktosa tidak dapat dicerna dengan baik, sebagai akibatnya laktosa akan tertimbun dalam jaringan tubuh manusia sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh. Lebih dari 70% orang-orang dewasa di Afrika, Asia, dan Indian Amerika menunjukkan adanya kekurangan enzim laktase (Buckle, 1987:276).
Daya asmosis laktosa sangat tinggi dan dapat menarik air dari cairan tubuh masuk usus kecil, dan dapat merangsang gerakan peristaltik dinding usus lebih cepat sehingga laktosa yang masuk tidak berhasil dipecah oleh enzim pencernaan. Ini dapat mendorong isi usus kecil secara cepat menuju usus besar. Di usus besar bakteri akan memfermentasi laktosa menjadi berbagai asam organik dan gas, kemudian timbullah gejala-gejala sakit perut, mulas, kejang perut dan diare. Oleh sebab itu perlu dikembangkan suatu produk yang mempunyai nilai gizi mirip susu hewani tetapi tidak mengandung laktosa yaitu susu kedelai.
Protein susu kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip susu sapi sehingga dapat dijadikan pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi (lactose intolerance) atau bagi mereka yang tidak menyukai susu sapi. Komposisi asam amino di dalam susu kedelai dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5: Komposisi asam amino susu kedelai (mg/gram nitrogen total)
Asam Amino
Susu Kedelai (mg)
Nitrogen
Isoleusin
Leusin
Lisin
Metionin
Sistin
Fenilalanin
Treonin
Triptofan
Valin
Arginin
Histidin
Alanin
Asam aspartat
Asam glutamat
Glisin
Prolin
Serin
0,49
330
470
330
86
46
330
210
85
360
400
140
280
710
1.100
310
470
350
Atas dasar ketersediaannya dikenal 2 kelompok asam amino, yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis dari bahan makanan dengan kecepatan yang memadai (sesuai dengan kebutuhan), oleh karena itu harus disediakan dalam bentuk jadi (sudah ada dalam bahan makanan yang dikonsumsi). Termasuk dalam kelompok asam amino esensial yaitu: lisin, triptopan, fenilalanin, leusin, isoleusin, treonin, metionin, valin. Jika dilihat komposisi asam amino yang terkandung dalam susu kedelai menunjukkan bahwa susu kedelai mengandung kedelapan asam amino esensial.
4.2.                     Perumusan Strategi
Strategi dibuat dalam beberapa tingkatan: tingkat organisasi, tingkat unit bisnis, dan tingkat fungsional. Dalam menentukan strategi perlu dikenali penghalang intern yang dihadapi, antara lain management barrier: di mana management system didisain secara tradisional untuk pengawasan pelaksanaan kegiatan dan terkait dengan anggaran, bukan strategi, vision barrier: dimana strategi seringkali tidak dimengerti oleh mereka yang harus menerapkannya, operational barrier: dimana proses-proses penting tidak dibuat untuk menggerakkan strategi, dan people barrier: dimana tujuan orang per orang, peningkatan kemampuan dan pengetahuan  karyawan tidak terkait dengan implementasi strategi organisasi.
Strategi yang baik umumnya mengikuti kriteria sebagai berikut: konsisten secara intern, realistik, berfokus pada pencarian peluang dan penyelesaian akar masalah, meningkatkan customer value, menonjolkan keunggulan kompetitif, fleksibel, mudah dilaksanakan dalam perusahaan, dan tanggap terhadap lingkungan eksternal.
a.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis meliputi proses penentuan sasaran, tolok ukur, target dan inisiatif.
SASARAN adalah kondisi masa depan yang dituju. Sasaran bersifat komprehensif: sesuai dengan tujuan dan strategi, merumuskan sasaran secara koheren, seimbang dan saling mendukung. Beberapa pedoman dalam menentukan sasaran adalah: sasaran harus menentukan hasil tunggal terukur yang harus dicapai, sasaran harus menentukan target tunggal atau rentang waktu untuk penyelesaian, sasaran harus menentukan faktor-faktor biaya maksimum, sasaran harus sedapat mungkin spesifik dan kuantitatif (dan oleh karenanya bisa diukur dan dapat diuji), sasaran harus menentukan hanya apa dan kapan; harus menghindari spekulasi kata mengapa dan bagaimana, sasaran harus dalam arah mendukung, atau sesuai dengan, rencana strategis organisasi dan rencana tingkat tinggi lainnya, dan sasaran harus realistik dan dapat dicapai, tetapi tetap menggambarkan tantangan yang berat. Antara visi, tujuan dan sasaran harus saling terkait dalan alur logikanya jelas.
TOLOK UKUR adalah alat untuk mengukur kemajuan sasaran. Tolok ukur terdiri dari dua jenis: tolok ukur hasil (lag indicator) dan tolok ukur pemacu kinerja (lead indicator). Keduanya merupakan key performance indicators. Indikator kinerja kunci harus merupakan faktor-faktor yang bisa diukur, masuk secara logis dalam area hasil kunci tertentu yang sasarannya jelas, mengidentifikasi apa yang akan diukur, bukan berapa banyak atau ke arah mana, merupakan faktor-faktor yang dapat ditelusuri asalnya (tracked) secara terus-menerus sampai tingkat yang memungkinkan.
TARGET berfungsi memberikan usaha tambahan tetapi tidak bersifat melemahkan semangat, berjangka waktu dua sampai lima tahun agar memberikan banyak waktu untuk melakukan terobosan, membatasi  banyak target, berfokus pada terobosan dalam satu atau dua area kunci, tergantung pada nilai (value), kesenjangan (gap), ketepatan waktu (timeliness), hasrat/keinginan (appetite), keterampilan (skill). Target dapat ditentukan dengan menggunakan hasil benchmarking. Benchmarking adalah untuk mendapat informasi praktek terbaik,  untuk membangun suatu kasus yang jelas guna mengkomunikasikan betapa pentingnya mencapai target-target itu.
INISIATIF adalah langkah-langkah jangka panjang untuk mencapai tujuan. Inisiatif tidak harus spesifik pada satu bagian, tetapi dapat bersifat lintas fungsi/bagian, mengindentifikasi hal-hal penting yang harus dilakukan oleh organisasi agar mencapai tujuan, harus jelas agar manajer dan karyawan dapat menentukan rencana yang diperlukan, dan memperkirakan sumberdaya yang diperlukan untuk mendukung pencapaian strategi secara keseluruhan.
b.      Penyusunan Program
Proses penyusunan program adalah: menjabarkan inisiatif menjadi beberapa program yang akan dilaksanakan beberapa tahun yad., memperkirakan investasi yang diperlukan untuk setiap program, menghitung perkiraan penerimaan yang dapat diperoleh dan menghitung perkiraan laba/hasil yang akan diperoleh.
c.       Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran bertujuan untuk menentukan kegiatan tahun berikutnya dan sumber daya yang diperlukan. Anggaran disusun berdasarkan iniatif yang telah dirumuskan. Anggaran yang baik adalah: merupakan rencana tindakan terperinci, merupakan rencana satu-dua tahunan, menguraikan biaya yang diperlukan, mengidentifikasi pencapaian terpenting kegiatan tsb., menyebutkan siapa yang akan bertanggung jawab, sebagai referensi menyusun rencana kinerja individual, ditulis secara singkat namun lengkap, alat untuk memantau kinerja dan diperbarui apabila terjadi perubahan-perubahan. Dengan demikian balanced scorecard mendukung suatu sistem manajemen yang lengkap dengan mengkaitkan strategi jangka panjang ke penganggaran tahunan.
d.      Implementasi
Tahap ini melaksanakan kegiatan sesuai rencana.
e.       Pemantauan dan Pengendalian
Tahap ini membandingkan kinerja dengan target. Berbagai kemungkinan hasil adalah berhasil, gagal, dan variasi diantara keduanya. Prinsip umum dalam pemantauan adalah mengukur kinerja, membandingkan kinerja, melakukan tinjauan ulang,  memberi penghargaan dan mengidentifikasi hasil yang dicapai, mempelajari pengalaman, menyesuaikan dan  menyegarkan strategi, dan melakukan perbaikan. Pemantauan harus diikuti dengan pengendalian. Jenis-jenis pengendalian: pengendalian premis/asumsi dasar, pengendalian implementasi, pengawasan strategis, dan pengendalian berdasarkan sinyal-sinyal khusus.




4.1.                     Analisis kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.
4.1.1.  Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional yaitu pernyataan layanan sistem yang harus disediakan, bagaimana sistem bereaksi pada input tertentu dan bagaimana perilaku sistem pada situasi tertentu. Menggambarkan fungsionalitas atau layanan sistem, tergantung pada tipe software, harapan user dan tipe sistem dimana software digunakan. Kebutuhan fungsional user merupakan pernyataan level tinggi dari apa yang seharusnya dilakukan sistem tetapi kebutuhan fungsional sistem menggambarkan layanan sistem secara detail. Sistem dapat memberikan gambaran umum tentang informasi susu kedelai.
a.       Pengunjung dapat melihat data susu kedelai.
b.      Pengunjung dapat melihat data manfaat susu kedelai.
c.       Pengunjung dapat melihat data kandungan susu kedelai.
d.      Pengunjung dapat melihat data inovasi produk susu kedelai.
e.       Pengunjung dapat melihat data teknologi pembuatan susu kedelai.
f.       Pengunjung dapat melihat melakukan tanya jawab serta pemesanan dan pembelian produk susu kedelai
Dari hasil analisis kebutuhan fungsional diatas, dibutuhkan suatu sistem informasi yang bermanfaat perusahaan, member dan pengunjung yaitu sistem informasi berbasis website. Dimana informasi yang ada disajikan dapat diakses dengan menggunakan media internet.
4.1.2.  Kebutuhan Non Fungsional
a.      Perangkat keras (Hardware)
Untuk merancang dan membuat sistem informasi akademik berbasis web dibutuhkan perangkat keras agar program aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik.
b.      Perangkat lunak (Software)
Software atau perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung dan merancang pembuatan sistem informasi akademik berbasis web harus sesuai dengan kebutuhan.
c.       Perangkat Manusia (Brainware)
Yaitu Admin yang bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat, meliputi proses input,pengeditan, pemeliharaan data.


4.2.                     Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi akademik adalah dengan UML (Unified Modelling Language). UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan menvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi obyek. UML memungkinkan developer melakukan permodelan secara visual, yaitu penekanan pada penggambaran, bukan didominasi oleh narasi. Permodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari obyek, mempermudah penggambaran interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan konsistensi antara desain dan implementasi dalam pemrograman.
4.3.                     Use Case Diagra
Use Case adalah deskripsi sistem di kondisi sebenarnya dilihat dari perpektif pengguna.Biasanya menggambarkan interaksi antara sistem dengan user atau dengan sistem lain. Dalam use case, pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dimodelkan biasanya disebut actor.
a.       Include : Relasi jenis ini memungkinkan suatu use case menggunakan fungsionalitas yang dimiliki oleh use case lainnya. Relasi ini menyatakan bahwa satu use case selalu menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.
b.      Extend : Relasi ini memungkinkan suatu use case secara opsional menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. Relasi ini menyatakan bahwa suatu use case tidak selalu menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.

4.6.                    Class Diagram
Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem atau perangkat lunak yang akan dibuat. Class diagram memberi gambaran statis tentang sistem perangkat lunak yang kompleks.
4.6.1.   Sequence Diagram
Sequence Diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi. Pembuatan Sequence Diagram merupakan aktifitas yang paling kritikal dari proses desain karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam proses pemrograman nantinya dan berisi aliran kontrol dari program. Oleh karena itu berharga untuk meluangkan waktu lebih lama dipembuatan sequence diagram ini untuk menghasilkan sequence diagram yang didesain dengan baik. Sequence diagram biasanya tersusun dari elemen Obyek, Interaction dan Message. Interaction menghubungkan dua obyek dengan pesan tertentu. Diagram ini menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang dibangun.
4.7.                     Perancangan Database
Perancangan database merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke model basis data yang akan dipakai (model relasional, hirarkis atau jaringan). Pada tahap ini perancangan database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah diidentifikasikan pada desain secara umum. Teknik normalisasi akan digunakan dalam perancangan database secara rinci ini agar diperoleh basis data yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian data.
1.3.                     Rancangan Sistem Berbasis Web
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya sistem informasi dari Klinik Susu Kedelai ini berbasis web. Klinik Susu kedelai ini merupakan langkah strategis dalam menjawab kebutuhan data dari para pengambil kebijakan yang terkait dengan susu kedelai. Sistem informasi ini dapat diakses oleh siapapun.
1.4.                     Desain Isi
Klinik Susu kedelai memiliki 11 halaman mulai dari halaman home, hama susu kedelai, penyakit susu kedelai, gulma susu kedelai, teknologi, Tanya jawab, buku klinik susu kedelai, biopeptisida, jurnal,artikel dan foto.
a.      Halaman home
Berisi informasi global dan umum dalam bentuk gambar dan teks yang memberikan informasi tentang susu kedelai yang dapat diakses secara terbuka oleh pengguna.
b.      Halaman manfaat susu kedelai
Berisi informasi mengenai manfaat susu kedelai bagi tubuh manusia.            



c.       Halaman kandungan susu kedelai
Berisi informasi tentang kandungan nutrisi pada susu kedelai.



d.      Halaman keunggulan susu kedelai
              Memberikan informasi mengenai keunggulan susu kedelai bila dibandingkan dengan susu hewani. 


e.      Halaman teknologi
Berisi informasi mengenai penelitian yang berhubungan dengan teknik pembuatan susu kedelai dan informasi mengenai teknik pembuatan susu kedelai yang dapat dilakukan.






f.      Halaman tanya jawab
Pada halaman ini pengunjung dapat mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan susu kedelai
g.      Halaman buku klinik susu kedelai
Memberikan daftar buku-buku tentang susu kedelai yang dapat diakses oleh para pengunjung
h.        Halaman inovasi produk susu kedelai
Memberikan informasi mengenai inovasi produk yang berbahan dasar  susu kedelai. 
i.      Halaman jurnal
Berisi jurnal-jurnal mengenai produk susu kedelai yang dapa diakses dan dijadikan referensi bagi para pengunjung
j.       Halaman artikel
Klinik Susu kedelai juga menyediakan artikel-artikel lama yang masih relevan dan berguna bagi perkembangan industri susu kedelai. Artikel-artikel ini bersifat praktis dan mudah dipahami. Pada halaman ini juga dijelaskan bagaimana caa untuk mendapatkan artikel-artikel yang terkait dengan industri susu kedelai.
k.       Halaman foto
Klinik Susu kedelai juga memberikan layanan berupa penyediaan foto yang bertemakan susu kedelai sesuai dengan keinginan pengunjung. Foto-foto yang disediakan bersifat eksklusif sehingga hanya ada satu copy. Hak cipta akan diberikan kepada pengunjung. Foto dapat diunduh setelah melakukan pembayaran atau secara ekslusif dalam bentuk CD/DVD untuk file berekstensi RAW.


5.     KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.                     KESIMPULAN

5.1.1.      Untuk penyampaian promosi dan informasi kepada publik dibutuhkan waktu yang efisien dan cepat, serta tidak membuang biaya terlalu banyak, dan promosi bisa lebih mengena.
5.1.2.      Sistem informasi Promosi berbasis web disajikan dengan akses cepat dan mudah, sehingga pengguna merasa nyaman dan pada akhirnya informasi dan promosi yang dihasilkan akan jauh lebih baik dan efisien.

5.2.                     SARAN
Akan lebih baik jika web Klinik Susu kedelai ini lebih sering mengupdate berita terkini mengenai tanaman susu kedelai dan industri olahan kedelai karena kedelai merupakan tanaman yang populer dibudidayakan karena bernilai ekonomis yang tinggi

6.     DAFTAR PUSTAKA
Artha Nugraheni dan Dhira Satwika. 2003. Pengaruh Penambahan Natrium Bikarbonat dan Perlakuan Inokulasi dalam Pembuatan Yoghurt Susu Kacang Tanah. Buletin Seminar Nasional dan Pertemuan Tahunan Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Bogor. TP-86 : 1173 – 1183.
Buckle. 1987. Ilmu Pangan. (terjemahan oleh Hari Purnomo dan Adiono) Jakarta : Universitas Indonesia Press. (Buku asli terbit tahun 1979).
Mochammad Adnan. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu. Yogyakarta : Andi Offset.
Pratama, Hendra. 2010.MANAJEMEN RISIKO DALAM USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. SAWINDO KENCANA, PROVINSI BANGKA BELITUNG. Bogor . [Skripsi]
Rahmat Rukmana. 1997. Kacang Hijau dan Budi Daya Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius.
Rosyid Budiman, Sari Iswanti.2012.  SISTEM INFORMASI : dari konsep dasar menuju pengadaannya. http://sisteminformasi.wordpress.com/2007/01/23/komponen-sistem-informasi/
Santoso Budi Hieronymus. 1994. Susu dan Yogurt Kedelai. Yogyakarta : Kanisius
Smith, A. K., dan Circle, S. J. 1972. Soybean Chemistry and Technology. Connecticut : The AVI Publishing Co.

Sutabri, Tata. Analisa Sitem Informasi, Edisi I, Andi Offset.2004. halaman 10
Sutrisno Koswara. 1997. Susu Kedelai Tidak Kalah dengan Susu Sapi. http://www.indomedia.com/intisari/diet htm.


Komentar